Kamis, 04 November 2010

Katakan ayah, dimana ibu?

Berapa tahun ayah, sejak terakhir kali rumah ini kudiami?
jejak-jejak ingatan telah nyaris pudar
hingga ketika rindu tiba-tiba saja meronta
aku sedikit ragu
setapak menuju berandamu tertutupi liar belukar.

: aroma sepi rumah ini akan menuntunmu kembali
ucapmu bertahun lalu
ketika kepergian kulambaikan.

Disini aku malam ini
dirumah masa kecil, tempat mimpi-mimpi terlahir
jendela kayu dinding batu
tembok depan masih sebiru dahulu
sepi menyambutku penuh haru
dibahumu aku mengadu
: aku pulang ayah, dimana ibu?

Ruang ini selembab waktu itu
sedingin hati ibu saat terisak melepasku
matamu meniupkan debu
rindu tajam lagi ngilu.

Tiba-tiba saja aku terjaga
betapa lama, rumah ini kutinggalkan
betapa lama, kalian kuasingkan
berdua menahan tikam demi tikam kerinduan
akan ujung penantian.

Disini aku malam ini
tumpukan kenang menyambutku disetiap sudut ruang
wajahmu, seletih daun-daun jambu dihalaman
kesepian menunggu hujan.


Aku pulang ayah demi sedu sedan ibu
demi rapuh suaramu
demi bayang masa silam
yang lama aku tinggalkan.

Malam ini, mulailah kau ceritakan
dengan apa kau diamkan
tangis ibu pada malam-malam lalu
ketika rindu tak lagi bisa ia tipu
ceritakan ayah
sebelum kubasuh air mata ibu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar